Meskipun,
ada saja orang yang mengatakan sesuatu hal itu penting, lain hal nya dengan
aku. Aku fikir, tidak semua orang menganggap pernikahan itu penting. Karena aku
terbiasa hidup sendiri, bahkan di keramaian pun aku merasa hidup ini sendiri. Aku
terbiasa menjalani semua sendiri. Jadi mainset ku lama kelamaan terbentuk, dan aku memilih
sendiri. Entah knp, karena masa lalu atau apa, aku ga pernah ngerti. Menurutku,
adop dan menjadi single parent yg workaholic itu lebih mmenyenangkan. Well, itu
semua mungkin karena hidup yg begitu keras atau mainsetku yang sedemikian rupa
sehingga jadi seperti ini. Hidup emang ga seperti matematika atau ilmu pasti
lainnya yang bisa dicari jawabannya. Hidup terkadang susah untuk didefinisikan.
Dulu pandanganku, hidupku akan selalu bahagia, lempeng2 aja, dikelilingi bnyak
cinta dari keluarga, shabat dan temen dket . tapi kenyataan memang g bisa
direncanain. Kita bisa aja brusaha dan bermohon, tapi tetep Tuhan yang
menentukan.
Mungkin
sampai pada akhirnya pun aku ga pernah tau, menikah itu suatu keharusan atau
cuma tanda terimakasih pada orang tersayang disekeliling kita. Menikah sebagai
wujud balas budi pada orang tua, atau menikah sebagai investasi hari tua.
Entahlah, aku blm benar2 paham. Faktanya banyak orang yang menyesal setelah
pernikahan, dan itu nyata ada dihadapanku, aku ga pengen itu terjadi juga sama
aku. Bukan berarti aku trauma. Tapi memang pilihanku untuk saat ini belum
berubah.